Selasa, 27 November 2007

Maaf, saya...


Jakarta udah terkenal banget kemacetannya. Nah, salah satu langkah pemerintah dalam mengatasinya dengan membuat peraturan-peraturan berlalu lintas di setiap titik rawan kemacetan. Misalnya di daerah perempatan tertentu dituliskan “Belok Kiri Boleh Langsung” atau “Lurus Jalan Terus”. Peraturan ini ditemui di setiap perempatan lapu merah.

Di awal Juli, ada iring-iringan pengendara sepeda motor menuju daerah tersebut. Beberapa meter menuju perempatan yang terdapat tulisan “Lurus Jalan Terus”, pengendara motor yang paling depan, sebut aja si Tono, tanpa sengaja melihat tanda peringatan itu. Tono kaget.

Akhirnya ia mendadak menghentikan kendarannya. Akibat ulah Tono, kendaraan di belakangnya menabrak dan terjadi tabrakan beruntun. Untungnya, gak parah banget. Meski demikian, motor Tono ikut terjatuh yang berakibat mendatangkan perhatian warga dan polisi.

Salah satu dari mereka, langsung memaki-maki si Tono. “Woi.., bisa naek motor gak sih? Lo yang bener donk kalo bawa motor. Untung gue masih sabar!” kata pengendara di belakangnya sambil berteriak.

Karena takut dihakimi massa, Tono langsung membuka helm-nya. Kata dia, “maaf..maaf Bang, rambut saya keriting. Mangkanya saya langsung berhenti, gak berani jalan terus.”
[foto: google, teks; berbagai sumber]


Tidak ada komentar: